Arsitektur Web dan Web Service dalam Pengembangan Produk

Apa itu pengembangan Produk Monolit?

Pengembangan Produk Monolit adalah cara mengembangkan perangkat lunak yang menggunakan satu basis kode untuk melakukan berbagai fungsi bisnis. Semua bagian perangkat lunak saling bergantung, yang memberikan keuntungan kesederhanaan dalam pengembangan awal dan perawatan, tetapi memodifikasi arsitektur monolitik memerlukan waktu dan usaha karena perubahan kecil dapat memengaruhi banyak bagian kode sekaligus.

Contoh Arsitektur Website

https://images.app.goo.gl/LJwHrW4AAYtz9G2z6

2. Model-View-Controller Architecture :
   • Model bertanggung jawab untuk mengelola logika dan pemrosesan data dan berinteraksi dengan database.
   • View, Menangani tampilan atau antarmuka pengguna (UI)
   • Controller, sebagai perantara antara View dan Model

3. Client-Server Architecture :
   • Client adalah aplikasi yang berinteraksi dengan pengguna, pengguna mengirim request dan ditampilkan di aplikasi Client
   • Server menerima permintaan dari klien, memprosesnya, dan memberikan respons yang sesuai.

4. Peer-to-Peer Architecture : Hampir mirip dengan Client Server tapi setiap aplikasi pengguna bisa sebagai client dan server

Masih ada banyak model arsitektur website lainnya yang digunakan bergantung pada kebutuhan dan karakteristik sistem website atau aplikasi yang dibuat.

Apa itu Backend ?

Back-End merupakan bagian dari aplikasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan kebutuhan yang tak terlihat oleh pengguna seperti menyimpan data yang di input, pemrosesan data, atau menampilkan data yang dibutuhkan oleh pengguna,

Apa itu Web Service dan jenisnya

https://cdn.educba.com/academy/wp-content/uploads/2020/01/types-of-web-services.jpg.webp

Web service adalah sebuah metode komunikasi antara dua perangkat lunak melalui jaringan (seperti internet) untuk saling bertukar data. Secara umum, web service memungkinkan aplikasi untuk berkomunikasi dan berbagi data tanpa memperhatikan platform atau bahasa pemrograman yang digunakan.

Pada umumnya, web service memiliki ciri khusus berupa URL layaknya web. Yang membuat berbeda adalah interaksi yang diberikan oleh web service itu sendiri. URL pada web service hanya mengandung sekumpulan informasi, perintah, dan konfigurasi (sintaks yang berguna untuk membangun fungsi tertentu dari aplikasi).

Pada umumnya ada 2 jenis web services.

• SOAP web services (Simple Object Access Protocol)
• RESTful web services (Representational State Transfer)

Web service yang sering digunakan beserta alasan dan contohnya

SOAP Web Services, digunakan jika diperlukan keamanan yang tinggi, transaksi yang konsisten, dan dukungan protokol yang kuat. SOAP umum digunakan dalam pengembangan aplikasi enterprise-level dan sistem bisnis yang komplek

Contoh penggunaanya yaitu Website tingkat perusahaan yang memerlukan transaksi kompleks dan membutuhkan tingkat keamanan level tinggi. API SOAP sangat ideal jika digunakan sebagai layanan gateway pembayaran, perangkat lunak CRM, manajemen identitas, dan layanan keuangan.

REST Digunakan karena REST mendukung enkripsi tanpa mempengaruhi performa. REST memiliki performa yang lebih cepat karena pesan yang lebih kecil dan dukungan caching.  mendukung skalabilitas dan mudah diimplementasikan. REST mendukung XML, JSON, teks mentah, HTML.

Website seperti Google, Facebook, dan Twitter menggunakan layanan web RESTful

Jadi dalam pengembangan produk, pemilihan arsitektur dan teknologi web service sangat penting. Memilih antara SOAP dan REST tergantung pada kebutuhan proyek, keamanan, dan preferensi. Sementara arsitektur website yang beragam memberikan fleksibilitas dalam mendesain sistem sesuai dengan skala dan kompleksitas yang diinginkan. Backend, sebagai elemen tak terlihat, memainkan peran krusial dalam menyediakan fungsionalitas yang mendukung pengalaman pengguna.